Inilah Orang-orang Malaysia yang Pernah Menjajah Indonesia

Malaysia dan Indonesia tetap menjadi topik yang hangat untuk diperbincangkan. Sepertinya beritanya tak akan pernah menjadi basi. Rivalitas kedua bangsa serumpun ini juga membuat persaingan di segala bidang menjadi hangat. Untungnya, persaingan itu tak pernah benar-benar sampai ke ranah perang. Mungkin karena kepiawaian kepala negara Indonesia meredam
kemarahan rakyatnya atau apapun itu. Yang pastinya, sebesar apapun gara-gara yang diciptakan oleh Malaysia, Indonesia tetap adem saja. Indonesia kelihatan sudah lebih dewasa dalam menyikapi Malaysia sebagai saudara kecilnya.

Sebenarnya baik Indonesia maupun Malaysia, punya ikatan kuat, baik ikatan bathin atau malah ikatan persaudaraan. Jadi wajar saja jika perang yang didengung-dengungkan tak pernah jadi. Yang terjadi hanyalah perang ludah alias demo-demo tak jelas.

Malaysia pernah menjajah Indonesia. Ini fakta. Namun, penjajahan yang dilakukan Malaysia bukanlah penjajahan melalui perang fisik. Mereka menjajah Indonesia dengan musik. Para penyanyi Malaysia memenuhi ruang dengar rakyat negeri ini di tahun 1990 an. Bagi anda yang mengalami masa remaja di tahun 1990-2000, lagu-lagu Malaysia adalah lagu yang sangat akrab di telinga.

Nih beberapa dari mereka yang pernah menjajah Indonesia, sekedar bernostalgia. Foto-foto nya sudah buram, maklum sudah usang… hehehhe..

Rudiath :xbox360videos.com

Screen : videos.onepakistan.com

new boyz : peypeybeetlebug.blogspot.com

Exists : melayurock.blogspot.com

Masih teringat dengan jelas suara dan lirik lagu-lagu mereka di telinga kita. Sebut saja Exists, Screen, Rudiath, Siti Nurhaliza, Slam, New Boyz, Eye, Spoon dll. Malah Cik Siti sampai sekarang masih sering menjajah panggung-panggung nusantara. Mereka adalah penjajah yang telah berhasil merajai balantika musik Indonesia. Wajah mereka akan selalu mengisi acara-acara musik di stasiun televisi. RCTI dengan acaranya Nuansa Musik, dulunya merupakan acara yang sering saya lihat menayangkan klip-klip lagu negeri jiran tersebut. Radio-radio juga tak ketinggalan mengudarakan suara-suara mereka. Kesimpulannya, musik Malaysia adalah musik Indonesia. Lalu mana musik Indonesia?

Ketika musik-musik Malaysia berhasil meraja di Indonesia, rakyat ya terlena saja. Cuma Dewa 19, Slank, Anang dan KD, Boomerang, Base Jam serta Jamrud dan sedikit group musik lainnya yang berhasil menyaingi ketenaran musik Malaysia tadi. Dari kalangan teman-teman saya sendiri, banyak sekali dari mereka hafal betul lagu-lagu Malaysia tadi. Bahkan ada beberapa orang yang sampai hafal satu album. Wuih.

Tapi kini fakta berubah, para penjajah itu telah kembali ke negara asalnya. Entah tersadar dari pingsan atau bagaimana. Belakangan malah musik-musik Indonesia yang berhasil menjajah Malaysia. Meski telah dilarang, tapi sama seperti Indonesia tadi, musik itu universal. Jadi, radio-radio Malaysia masih dengan bangganya mempersembahkan lagu-lagu Peterpan ke pendengar mereka.

Padahal dulunya, nama-nama seperti Peterpan, Sheila on 7, ST12 dan Hijau Daun (^^), adalah nama-nama yang sama sekali tidak dikenal. Tapi sekarang minimal mereka telah menjadi tuan di rumah sendiri. Tapi pastinya lebih hebat jika musik-musik Indonesia malah mampu menjajah Malaysia. Sayangnya tiap penjajahan itu selalu memakan korban. Korban-korban penjajahan musik-musik Indonesia di Malaysia tentu saja banyak. Mulai dari penyanyi yang lewat perusahaan rekaman maupun Indie, habis tergilas ketenaran Musik Indonesia.

Seharusnya bangsa Indonesia mampu berbangga hati dengan kesuksesan dunia musiknya dan belajar dari bidang musik. Bagaimana musik yang dilakukan tanpa kekerasan. Musik yang ditelurkan lewat inspirasi bisa mengharumkan nama bangsa. Kini Indonesia telah menjajah Malaysia lewat senar, stick dan microphone. Bidang musik ternyata menjadi pelajaran yang sangat baik bagi Indonesia untuk dijadikan sebagai refleksi keadaan masa kini.

Hidup musik Indonesia!

Berbagi :