Manusia Dewasa Tidak Butuh Susu
         Oleh : Gustaaf Kusno
Ada slogan yang amat  terkenal di negeri kita dan sudah diajarkan sejak dini di sekolah dasar  yaitu ‘Empat Sehat Lima Sempurna’. Slogan ini merujuk kepada pola makan  yang memberi sumber karbohidrat, protein, lemak dan mineral serta  vitamin ( empat unsur) dan ‘disempurnakan’ dengan minum susu (unsur ke  lima). Namun semboyan yang sudah melekat di benak kita ini nampaknya  harus dirombak total karena penemuan dan penelitian ilmiah membuktikan  bahwa susu merupakan ‘nutrisi jahat’ ( evil nutrition ) untuk manusia dewasa yang mengakibatkan pelbagai penyakit yang mematikan.
Pada  saat bayi lahir makanan utamanya adalah susu dari ibunya. Susu ini  mudah dicernakan oleh bayi karena di dalam ususnya terdapat enzym lactase yang berfungsi mengurai lactose  yang terkandung pada air susu. Hal ini berlaku juga untuk semua jenis  binatang menyusui (mamalia). Namun setelah sampai pada masa penyapihan (  weaning ), enzym lactase ini mulai berkurang  jumlahnya sampai praktis hilang sama sekali setelah dewasa. Pada manusia  didapatkan data 75 persen orang dewasa tidak lagi mempunyai enzym lactase,  dengan kisaran 5 persen untuk ras di Eropa Utara dan lebih dari 90  persen untuk ras Afrika dan Asia. Apa yang terjadi apabila orang dewasa  minum susu ? Besar kemungkinan akan terjadi lactose intolerance yaitu gangguan ’perut sakit, kembung, diare ’ sebagai akibat lactose yang ada pada susu tidak dapat dicerna karena ketiadaan enzym lactase ini.
Susu yang tidak mengalami metabolisme ini akhirnya sampai pada usus besar ( colon ) dan di situ akan diurai ( breakdown  ) oleh bakteri (flora) yang secara normal ada di usus besar. Penguraian  oleh bakteri inilah yang menghasilkan gas hidrogen, karbon dioksida dan  methan yang mengakibatkan gangguan yang disebutkan di atas. Namun lactose intolerance  bukanlah satu-satunya alasan mengapa manusia dewasa tidak dianjurkan  untuk minum susu. Di dalam bukunya yang berjudul ’Enzyme Factor’  penulisnya dokter Hiromi Shinya memaparkan dengan gamblang akibat yang  sangat negatif meminum susu ini. Buku yang sudah diterjemahkan dalam  bahasa Indonesia ini kini menjadi salah satu bestseller dan konon sudah terjual sebanyak dua juta kopi di seluruh dunia.
Dokter  Hiromi yang banyak membahas mengenai pentingnya peran enzym dalam tubuh  kita ( ada 5000 jenis ) antara lain juga menguraikan secara khusus  mengenai ’jahatnya’ susu bagi kesehatan manusia dewasa. Yang dimaksudkan  disini adalah semua dairy ( susu murni dan produk-produknya seperti keju, ice-cream,yogurt,  mentega ). Susu memang selama ini sangat dikenal karena selain lengkap  mengandung protein, lemak, glukosa dan vitamin juga mengandung kalsium  yang diklaim dapat mencegah osteoporosis. Dalam salah satu pernyataannya  yang menghentak dokter Hiromi berkata : ’Satu-satunya binatang yang  minum susu binatang lain adalah si manusia yang dungu itu’. Ya dia  merujuk kepada susu sapi yang kita konsumsi bisa dalam bentuk susu segar  atau susu bubuk.
Casein yang terkandung dalam susu disebutkannya sebagai unsur yang memicu tumbuh kembangnya sel kanker. Casein  juga menjadi biang mengapa susu adalah makanan yang sangat sulit  dicerna dalam usus kita. Seperti kita ketahui untuk pembuatan susu bubuk  maka susu sapi ini akan diaduk rata ( homogenized ) dan akibat  pengadukan ini lemak susu akan mengalami oksidasi dan menjadi ’radikal  bebas’. Selanjutnya susu ini akan dipasteurisasi dengan pemanasan 212  derajat Fahrenheit yang mengakibatkan enzym yang terkandung di dalam  susu ini mati. Dengan kata lain susu bubuk yang dijual di toko-toko  bukan saja kehilangan enzym yang sangat penting namun juga berubah  mengandung lemak teroksidasi yang sangat merugikan kesehatan tubuh.  Bahkan ada laporan susu bubuk yang tersedia di toko itu bila diberikan  pada anak sapi (jadi bukan air susu langsung dari induknya), maka dia  akan mati dalam empat lima hari karena ketiadaan enzym itu. Lemak yang  teroksidasi ini akan mengakibatkan kerusakan sel usus besar,  meningkatkan jumlah bakteri yang ’jahat’ dan matinya flora yang membantu  proses pencernaan. Data menunjukkan jumlah penderita kanker usus besar  di AS 10 – 15 kali lebih tinggi daripada di Jepang, karena perbedaan  pola makan berjenis dairy ini.
Cukup  luas dan komprehensif tulisan yang dipaparkan oleh dokter spesialis  gastro-enteritis ini yang berkaitan dengan pentingnya enzym di dalam  mencapai kualitas hidup sehat bebas dari penyakit (mulai dari penyakit  kardiovaskuler, alergi, penyakit auto-immune, kanker, asma, penyakit thyroid  , penyakit syaraf ) dan efek buruk dari konsumsi susu ini hanya salah  satu topik dalam pembahasannya. Untuk yang tertarik dapat mencari buku  ini di bookstore karena dia sudah ada dalam versi bahasa Indonesianya.
Open Comments
Close Comments
Posting Komentar untuk "Manusia Dewasa Tidak Butuh Susu"
Komenlah dengan bijak
Curhat Cinta