Asyik! Akan Ada Lokalisasi Legal dan Kasino Terapung di Danau Toba

Sejak krisis ekonomi yang melanda Indonesia di tahun 97, salah satu DTW (Daerah Tujuan Wisata) andalan masyarakat Sumatera Utara, Danau Toba, mengalami penurunan kunjungan wisata yang sangat drastis. Segala sektor yang bergerak dibidang wisata, seperti travel, menjadi korban efek domino krisis tersebut. Berbagai macam promosi telah dilakukan oleh pemda setempat, tapi tidak kunjung membuahkan hasil yang memadai.

Diadakannya Pesta Danau Toba untuk menarik minat para wisatawan juga ternyata tidak cukup ampuh untuk mendongkrak kembali popularitas Danau Toba. Danau yang konon katanya memiliki letusan yang melenyapkan 60%  populasi dunia itu, kini tidak lagi populer. Bahkan pesta danau toba saja tidak lagi menarik minat masyarakat setempat. Masyarakat lebih memilih untuk menghadiri pesta adat daripada Pesta Danau Toba.

Keindahan Danau Toba memang tercoreng oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Pembuangan limbah ke danau  sempat mengancam populasi ikan Danau Toba. Belum lagi kiambang yang kian memenuhi permukaan Danau Toba yang tentu saja membuat ekosistem danau menjadi tidak sehat.

Hingga akhirnya seorang Anggota DPRD Sumatera Utara dari Fraksi Partai Golkar mengusulkan agar dibuatkan Casino Terapung dan lokalisasi legal di sekitaran Danau Toba. Hal ini beliau anggap sebagai ide kreatif untuk memajukan kembali pariwisata Sumatera Utara yang sempat mandek akibat krisis berkepanjangan.

Konsep yang dia tawarkan serupa dengan Genting Island di Malaysia atau Pattaya di Thailand. Dimana, hanya para member yang bisa memasuki area tersebut. Awalnya saya tidak mempercayai usulan tersebut hingga saya kontak beliau langsung. Dan beliau menyatakan bahwa ia hanya memberikan gagasan, diterima atau tidaknya dia tidak memaksakan.

Usulan ini sempat terdengar oleh Politisi PDI P dan PPP. Mereka kontan berang dengan usulan ini. Bahkan Politisi PDI P sempat mengisyaratkan perlawanan atas usulan tersebut.

Sebenarnya kalau usulan itu memang untuk memajukan pariwisata kenapa tidak? Sebab Judi dan Wanita adalah dua magnet yang dengan cepat bisa menarik para wisatawan. Uang yang berputar juga akan meningkatkan gairah ekonomi masyarakat sekitar Danau Toba, Sumatera Utara dan Indonesia.

Mungkin Pemda Setempat dan masyarakat juga harus mempertimbangkan ide brilian ini. Keindahan Danau Toba dipadu dengan Judi dan Lokalisasi legal bisa menjadikan Danau Toba sebagai surga alternatif bagi para pemilik uang.

Source

Berbagi :