Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Kinerja BNN Lamban, Pantas Narkoba Merajalela di Indonesia

Kinerja BNN Lamban, Pantas Narkoba Merajalela di Indonesia

Logo BNN, Moga tidak Lamban
Lamban dan buruknya kinerja dan respon BNN terhadap pengaduan masyarakat ternyata bukan hanya isapan jempol belaka. Awalnya saya merasa BNN memiliki respon yang cepat dan cukup serius dalam penanganan narkoba. Nyatanya apa yang saya alami bertolak belakang.

Di lingkungan saya, saya tinggal di lingkungan yang cukup ramai. Sehingga banyak terdapat kost-kostan dan rumah yang dikontrakkan. Celakanya, saya menjadi salah satu penyewa di rumah tersebut. Sebagai pendatang, saya mencoba mendekatkan diri dengan masyarakat sekitar dan mencoba bergaul dengan mereka. Tetapi respon mereka pada saya berbanding terbalik. Mereka menyalahgunakan dan menyalahartikan keramahan saya, rumah saya kerap mereka pakai untuk pesta sabu-sabu dan ganja.

Pada mulanya saya mengira hal itu hanya akan terjadi sekali saja, mana mungkin mereka berani terang-terangan dan secara terus menerus menggunakan rumah saya untuk berpesta narkoba. Nyatanya, setiap malam mereka datang hanya untuk mengadakan pesta sabu. Saya memang sama sekali tidak tergiur dengan sabu dan kenikmatan yang ditawarkan oleh barang haram tersebut. Hanya saja saya sangat terganggu dengan aktivitas mereka.

Sering saya tidak berani pulang ke rumah untuk menghindari agar mereka tidak menggunakan rumah saya untuk berpesta sabu. Hingga akhirnya terpikir oleh saya untuk mengadukan hal ini kepada BNN. Saya langsung browsing dan mencari situs BNN, yakni BNN.GO.ID. Sayapun menelepon dan menanyakan no telpon BNN regional tempat saya tinggal.

Langsung saya telepon BNN Daerah saya dan menyatakan pengaduan saya. Setelah mereka menananyakan alamat dan nama saya, si penerima telepon pun mengatakan akan segera menindaklanjuti laporan saya. Tunggu punya tunggu, hari berganti hari. Tidak ada tindak lanjut nyata. Pesta sabu dan ganja terus terjadi di rumah saya.

Baru beberapa hari kemudian ada SMS dari Pusat yang menginstruksikan agar saya menghubungi polisi terdekat. Miris. Saya adalah salah satu dari banyak orang yang sangat skeptic dengan kinerja polisi dan memberantas narkoba. Lagian saya juga tahu persis bahwa banyak anggota dan aparat kepolisian yang menggunakan narkoba, meski saya juga tidak menafikan bahwa ada juga dari mereka yang masih bersih. Tapi sangat sedikit.

Ayolah, BNN. Tolong respon dengan cepat semua aduan kami. Saya sangat menyayangkan karena pemakai narkoba itu adalah anak-anak muda yang usianya sekitaran 19-25 tahun. Usia produktif yang harusnya digunakan untuk berkarya demi bangsa. Tapi mereka malah terjerembab dalam ketidaktahuan yang dalam. BNN, mana tajimu?

Jujur, untuk menyampaikan pengaduan ke BNN saya harus siap mental akan diburu oleh para pengguna dan pengedar narkoba tadi. Sehingga saya bertanya terlebih dahulu tentang kerahasiaan identitas saya sewaktu menelepon BNN.

Ini bukan hanya tentang narkoba dan anak bangsa yang sia-sia. Tapi juga tentang keselamatan nyawa pelapor. Lebih miris lagi melihat "Suara Masyarakat" yang ditampilkan di situs BNN. Berikut Screenshootnya:


Di situ malah dijelaskan dengan detail identitas si pengirim. Apakah ini yang disebut dengan melindungi privasi pelapor? Lain cerita kalau identitas itu telah dimanipulasi oleh pihak BNN.

Dari sini ada 3 point yang bisa kita simpulkan kenapa narkoba tetap meraja lela di lingkungan masyarakat kita:
1. Kinerja BNN lamban.
2. Aparat yang turut terlibat serta ada yang memback-up peredaran narkoba.
3. Masyarakat takut melapor karena privasi dan keselamatan menjadi taruhan.

Saya menulis ini demi menyatakan aspirasi saya terkait kinerja BNN berdasarkan apa yang telah saya alami dan rasakan. Semoga BNN cepat berbenah!
Open Comments

Posting Komentar untuk "Kinerja BNN Lamban, Pantas Narkoba Merajalela di Indonesia"