Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Indonesia Vs Uruguay, Pengkhianatan Buat Bojonegoro

Indonesia Vs Uruguay, Pengkhianatan Buat Bojonegoro

Nurdin M Top ekh Nurdin Halid

Sudah lima kali pihak Persibo Bojonegoro, melayangkan surat ke instansi yang sampai kini masih dikuasai oleh rezim Nurdin Halid, yakni PSSI. Namun, jawaban yang diberikan oleh PSSI masih simpang siur. Tak ada kepastian. Kelelahan Persibo Bojonegoro mengarungi kompetisi Divisi Utama tampaknya belum menemui obat. Sebab uang 500 juta yang merupakan hadiah bagi pemenang Divisi Utama hingga kini masih belum dibayar. Euforia berhasil mengalahkan Deltras tinggallah euforia semu belaka.


CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, yang dihubungi lewat selulernya,  membenarkan  hadiah tersebut  memang belum diberikan. “Memang benar hadiah itu belum diberikan. Sabar saja karena masih dalam proses karena  uangnya belum ada,” ujarnya Agustus lalu. Namun, kini Oktober sudah mulai menampakkan tanda-tanda purnama penuh,  uang hadiah itu belum juga sampai ke Persibo. Parahnya tanggal penyerahan hadiah itu tidak bisa dipastikan.

Adalah suatu kebanggaan tersendiri bagi publik tanah air bisa menjamu Uruguay. Meski akhirnya dibantai dengan skor telak 1-7, Forlan tidak jadi datang, namun kita masih bisa bangga. Setidaknya kita bisa menjaga keamanan selama pertandingan dan “mukim” nya skuad Uruguay di negeri 1001 bencana ini. Pembatalan yang pernah dilakukan Manchester United karena ada tragedi bom di Indonesia, ternyata tidak terulang. Satu sisi kita bangga dan berlega hati.

Tapi, jika kita melihat lebih ke dalam. Skandal belum dibayarkannya hadiah bagi Persibo adalah hal yang memalukan. Bahkan, Persibo yang didanai oleh APBD itu kini telah mengikuti ISL ( Indonesia Super League). Hal ini menjadi sebuah utang yang sangat memalukan yang dimiliki PSSI. Orang akan menyangka bahwa begitu hebatnya PSSI mampu mengundang  Uruguay dan menghabiskan dana sebesar 4 Milyar. Menjanjikan akan membayar kebintangan Diego Forlan sebesar 20 ribu Dolar. Padahal utang PSSI saja masih menumpuk.

Bagaimana sepakbola negara ini mau maju jika begini terus. Dimana semangat para pemain jika hadiah yang dijanjikan atas prestasi mereka ternyata tidak pasti. Secara tidak langsung, pernyataan CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono di atas seperti hal yang lucu. Uang untuk membayar utang tidak ada, tapi untuk menjamu Uruguay ada. Aneh. Memang aneh. Hal ini juga tentu menyisakan luka yang mendalam bagi Persibo dan Fansnya. Betapa PSSI lebih mengutamakan mendatangkan Uruguay dari pada membayar utang mereka yang sudah nunggak berbulan-bulan.

Tapi entah apa yang ada di benak Nurdin cs. Teriakan dan hujatan setiap kali Uruguay berhasil memporak-porandakan Timnas tadi malam. Setiap gol pasti disambut supporter dengan teriakan “Nurdin Turun”. Bahkan SBY hanya mampu diam dan tercenung. Sehebat apakah Nurdin hingga SBY pun hanya mampu tercenung disampingnya?

Andai saja saat itu SBY gabung di tribun terbuka dan ikut meneriakkan “Nurdin Turun!” pasti ceritanya jadi lain.

pic : m.kompas.com
Open Comments

Posting Komentar untuk "Indonesia Vs Uruguay, Pengkhianatan Buat Bojonegoro"