Pesta Danau Toba 2010, untuk Batak, Indonesia dan Dunia
Danau Toba memiliki sejarah yang maha dahsyat. Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800 km³, dengan 800 km³ batuan ignimbrit dan 2.000 km³ abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu. Debu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari Cina sampai ke Afrika Selatan. Letusannya terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya mencapai 10 km di atas permukaan laut (wikipedia).
Danau Toba mengalami puncak-puncak kejayaan di dekade silam. Sebagai Danau Terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, tentu saja daerah tujuan wisata ini menarik minat para pecinta alam. Di tahun 1990 an, geliat wisata di Danau Toba begitu terasa. Kunjungan turis domestik dan internasional begitu memegang peran penting perekonomian daerah Sumatera Utara. Bahkan ada beberapa travel dan agen perjalanan yang tumbuh pesat di tahun itu.
Namun, peristiwa politik dan kekerasan yang terjadi di Indonesia, regulasi pemerintah pusat dan pemeliharaan yang kurang memadai membuat Danau Toba tenggelam. Beberapa kondisi yang merugikan wisata Danau Toba ialah kerusuhan 1998, kewajiban transit wisatawan manca negara melalui Jakarta serta pemeliharaan infrastruktur yang memprihatinkan. Sama seperti kebangkitannya, faktor-faktor itu juga membunuh geliat ekonomi yang sedang tumbuh. Bahkan ada beberapa travel yang kontan gulung tikar karena ketiadaan wisatawan asing yang notabene pelanggan mereka.
Kerusuhan 1998 sepertinya begitu menyimpan ketakutan bagi WNA untuk datang ke Indonesia termasuk Sumatera Utara. Regulasi pemerintah yang melarang penerbangan International untuk melakukan Direct Flight ke Bandara Polonia juga menjadi salah satu penyebab kemerosotan wisata Danau Toba. Dan faktor lain adalah masalah buruknya jalan menuju Danau Toba. Hal ini dikarenakan jalan yang digunakan menuju Danau Toba sering dilewati oleh truk besar, kontainer dan bus-bus antar Propinsi.
Maka, Pesta Danau Toba (PDT) 2010 ini diharapkan dapat menjadi tonggak kebangkitan wisata daerah Sumut. PDT 2010 yang bertemakan “Renaissance of Lake Toba” diharapkan mampu menaikkan pamor Danau Toba. PDT 2010 bukan hanya milik suku Batak saja tetapi milik semua suku bangsa yang ada di Sumatera Utara, Indonesia, hingga dunia.
The Forgotten beauty. Itulah julukan yang diberikan untuk Danau Toba. Semoga dengan PDT yang tengah berlangsung ini (20-24 Oktober) dapat kembali menumbuhkembangkan pariwisata Sumatera Utara khususnya dan Indonesia umunya. PDT 2010 diharapkan juga dapat menjadi penyeimbang kerasnya budaya luar menggempur budaya lokal yang semakin langka.
Ayo! kunjungi Danau Toba. Jangan takut sama Bataknya. Orang Batak memang Keras tapi tidak kasar. Mengutip kalimat saudara Hazmi Srondol : “suku hanya membawa logat, bukan sifat’
Galeri :
Open Comments
Close Comments
Posting Komentar untuk "Pesta Danau Toba 2010, untuk Batak, Indonesia dan Dunia"
Komenlah dengan bijak
Curhat Cinta