Melawan Orang Tua Karena Cinta (?)

Konsultasi Cinta: Dari sekian banyak email yang masuk ke kotak surat Konsultasi Cinta, saya agak tertegun dengan masih begitu banyaknya remaja dan anak muda yang mengalami bentrok dengan orang tuanya terkait masalah cinta atau pacarannya. 

Alasan orang tua biasanya ialah karena takut anaknya rusak, tidak bisa menjaga diri, kehilangan keperawanan hingga pernikahan dini. Email yang masuk bukan hanya dari kalangan remaja, tapi juga dari orang tua. Para orang tua bertanya bagaimana cara mengatasi anaknya yang terlanjur pacaran dan berani melawan orang tua hanya karena merasa anaknya sudah besar dan dengan alasan memperjuangkan cinta.

Hal yang harus disadari oleh anak adalah bahwa orang tua merupakan orang yang harus mereka hormati. Jangan sampai melawan perintah orang tua hanya karena alasan cinta atau pacaran. Pastinya orang tua mengetahui apa yang terbaik bagi anaknya. Komunikasi yang baik harus dibangun oleh sang anak pada orang tuanya agar orang tua tetap percaya.

Hal yang harus dihindari anak ialah menyeleweng dari ketentuan-ketentuan yang telah disepakati. Misalnya orang tua menyuruh anaknya pulang tepat waktu. Namun karena terlalu asik dengan pasangan, jadi telat pulang ke rumah. Nah disini kepercayaan orang tua pada anaknya menjadi berkurang. Adalah sebuah kewajaran jika orang tua mencemaskan anaknya.

Orang tua juga harus memberi kesempatan pada anaknya untuk membuktikan bahwa langkah anaknya tidak sepenuhnya salah. Di sini orang tua belajar memberi tanggung jawab pada anaknya. Tentu saja antara orang tua dan anak harus memilki komitmen yang disepakati bersama terlebih dahulu.

Arus informasi yang begitu cepat diterima anak tentunya membuat orang tua tidak bisa seperti zaman dahulu kala. Diktator dan memaksakan kehendak.

Intinya, buat komitmen. Orang tua memberikan kepercayaan pada sang anak. Dan anak tidak boleh menyalahgunakan kepercayaan itu. Batasan boleh saja diberikan oleh orang tua pada anaknya. Selagi batasan itu dianggap demi kebaikan bersama.

Berbagi :