ATM dan CS BRI yang Ngeselin
Sekedar mulustrasi CS BRI |
Awalnya ATM BRI nya normal-normal saja. Ekh setelah kartu ATM dimasukin, si ATM malah ngerestart sendiri. Dan kartu ATM pun hilang tertelan mesin yang tidak peduli dengan kekesalan kita. Dibujuk-bujuk gimanapun ATMnya cuek. Ga mau balikin kartu yang ketelan. Ane udah bilang ke ATM nya kalau aku lagi butuh uang, tapi ATM diam seribu bahasa. ATM nya ngambek kayak cewek datang bulan di hari pertama.
Ane datangin KCP BRI terdekat. Meski sudah tutup tapi ada satpam di dalam bank yang meminta ane untuk telepon CS pusat. Lima menit bertelepon dengan CS, akhirnya ATM ane resmi diblokir. SMS banking juga diblokir. Tapi internet banking masih bisa digunakan. Pulsa pun tergerus 20 ribu rupiah.
Yah terpaksa deh dengan legowo jalan sambil bilang "let it go". Sambil kepala pusing mau cari pinjaman kemana sementara ATM yang baru dalam pengurusan. Karena kerjaan yang ga bisa ditinggal akhirnya tanggal 25 Juni 2015 baru ane sempat mengurus ATM yang tertelan itu di KCP BRI terdekat. Tapi apa yang terjadi? Ternyata pengurusan ATM tertelan mesin tidak bisa dilakukan di KCP (Kantor Cabang Pembantu), tapi harus ke tempat mendaftar pertama kali atau ke kantor cabang langsung. Padahal sebelumnya CS pusat mengatakan bahwa pengurusan itu bisa dilakukan di KCP.
Jam 8 pagi, sampailah di Kantor Cabang BRI SM Raja Medan dan ketemu CS. Dan sakitnya makin terasa ketika CS bilang harus ada surat keterangan kartu hilang dari kepolisian. Ane bilang kartunya ketelan, bukannya hilang. Si CS tetap berpegang teguh pada prosedur yang katanya seperti itu. Alasannya karena seharusnya ane mengurus paling lama 24 jam setelah kartu tertelan. Bila kejadiannya lebih dari 24 jam maka harus ada surat keterangan kartu hilang dari kepolisian. Jadi gimana kalau misalnya kartu ATM tertelan di hari jumat sore atau hari sabtu? CS nya ga mikir kali ya.
Akhirnya ane pulang dengan kekalahan yang makin terasa. Nyesek coeg. Tapi setelah dipikir-pikir, logikanya kan kartu ane ga hilang. Tapi tertelan. Itu bukan human error. Bukan salah ane. Sepulang kerja ane kembali telepon CS pusat. Lalu si CS kembali bilang kalau kartu tertelan itu tidak mesti pakai keterangan kepolisian. Si CS minta ane untuk kembali ke bank esoknya.
Pagi jam 8 ane datangin lagi kantor cabang BRI SM Raja Medan. Dengan CS yang berbeda. Tapi jawabannya sama, katanya harus ada keterangan kepolisian. Ane langsung aja benturin dan bilang bahwa ane udah telepon CS pusat dan surat keterangan hilang itu tidak diperlukan. Baru si CS ngasih pertanyaan lain: "masih ingat transaksi terakhir?" "kapan?" "Berapa nilainya?" Bla bla bla bla.
Singkat kata, singkat cerita akhirnya ATM bisa diganti, sms banking bisa digunakan lagi tapi internet banking harus request sendiri ke pusat. Ane telepon lagi CS pusat untuk penutupan internet banking ane. Hampir jam 9 pagi menjelang siang, semua urusan kelar.
Beberapa pelajaran yang bisa kita ambil dari pengalaman ane di atas adalah sbb:
- Jangan terlalu percaya pada ucapan satpam, teller atau CS BRI. Mereka juga manusia yang bisa khilaf, lupa atau error tergantung moodnya.
- Pastikan sudah tanya kiri kanan bagaimana pengurusan ATM yang tertelan atau yang hilang.
- Usahakan pasang wajah sotoy dan angkuh di depan CS bank semacam BRI. Karena mereka BUMN coeg. Jadi kadang suka-suka mereka.
- Kalau nasabah keliatan buta sama sekali maka CS mereka juga sewenang-wenang. Dan nyerang kita di satu titik yang ga bisa kita penuhin.
- Baca doa sebelum masukin kartu ke Mesin ATM.
Open Comments
Close Comments
Posting Komentar untuk "ATM dan CS BRI yang Ngeselin"
Komenlah dengan bijak
Curhat Cinta