Bongkar Kebohongan (Pendukung) Jokowi
Sebenarnya malas nulis yang beginian. Entah dibaca atau nggak. Tapi daripada kesel ya lebih baik dituangkan dalam tulisan aja.
Pemilu sudah setahun berlalu. Pemenang telah menikmati manisnya kemenangan dan yang kalah harus dengan lapang dada menerima kekalahan yang menyesakkan. Kemenangan Jokowi terasa manis karena ia mendapat begitu banyak serangan bertubi-tubi dan dari berbagai isu. Tapi akhirnya ia menang. Kekalahan Prabowo terasa menyesakkan karena awalnya Amin Rais saja begitu pede berani jalan kaki ratusan kilometer andai saja Prabowo kalah. Meski akhirnya janji itu tidak dijalankan. Sama seperti pede nya Ahmad Dhani potong burung kalau Prabowo kalah.
Tapi yasudahlah mari kita lupakan aja. Tokh bukan saudara kita. Bukan uwak kita. Nenek kita. Atuk kita. Paman kita. Temen kita dan lain sebagainya. Mereka hanya calon-calon yang berusaha merebut simpati rakyat saat pemilu tapi lupa dengan janji setelah terpilih sebagai presiden.
Entah Jokowi yang terlalu lugu atau tim suksesnya yang terlalu licik. Bertepatan dengan menyambut pemilu diadakanlah lomba menulis surat untuk Jokowi di www.suratuntukjokowi.com. Lomba diadakan oleh Forum Rakyat.
Forum Rakyat sendiri yang diketuai oleh Lieus Sungkharisma menggandeng Rosianna Silalahi, Komarudin Hidayat dan Budhiarto Sambazy sebagai dewan juri dalam lomba. Memang Forum Rakyat ini sendiri ga jelas. Tapi kenapa tokoh sekelas mereka mau aja dipake oleh forum ga jelas sebagai juri lomba ga jelas.
Salah satu syarat lomba ini adalah harus mengirimkan data diri dan scan KTP. Nah, di sini kita mulai curiga kalau penggelembungan suara Jokowi pada pemilu jangan-jangan melalui KTP lomba ini. Akh, tapi peduli setan. Tokh siapapun menang sama aja. Janji akan tetap diingkari.
Dan pada akhirnya para pemenang lomba ini juga tidak mendapat hadiah seperti yang dijanjikan Forum Rakyat. Jokowi sudah menikmati singgasananya selama setahun merasa tak memiliki utang sama sekali. Portal online semacam Kompas.com yang mati-matian dukung Jokowi juga lupa kalau mereka pernah menerbitkan artikel tentang lomba abal-abal ini.
Dugaan saya adalah, Lieus Sungkharisma sudah menghubungi timses Jokowi dan meminta bayaran atas jasanya menjaring KTP. Tapi entah apa sebabnya timses/Jokowi tidak mengabulkan permintaan Lieus Sungkharisma dkk.
Kontak panitia lomba sudah hilang, dewan juri yang dihubungi tidak ada yang memberikan respon. Nomer HP yang dulu disebar di kabinet Jokowi yang katanya fast response ternyata hanya pemanis bibir aja. Kebohongan tampaknya sudah menjadi lumrah saja.
Siapapun yang sempat baca tulisan ini, tolong sampaikan ke salah satu dari orang terdekat Jokowi bahwa kehancuran itu akan segera datang bila menipu adalah jalan hidup anda.
Open Comments
Close Comments
Posting Komentar untuk "Bongkar Kebohongan (Pendukung) Jokowi"
Komenlah dengan bijak
Curhat Cinta