Puasa dan Tanda Tanya?
Gimana puasanya tahun 1436 H ini? Lancarkah? Adakah peningkatan dari tahun sebelumnya? Ataukah malah mengalami penuruan kualitas?
Puasa menjadi ibadah sakral yang tak bisa terlepas dari ikatan budaya masyarakat Indonesia. Ada nilai plus dan minus di dalamnya. Kontaminasi antara ibadah dan budaya membuat puasa terasa semakin kental suasananya tapi bisa juga semakin luntur maknanya. Nuansa puasa yang kental karena orang melakukan berbagai hal dalam menjalankan ibadah puasa serta kegiatan yang mengiringinya. Mulai dari ritual buka bersama, sahur on the road, asmara subuh, tadarusan, shopping di penghujung Ramadhan dan lain sebagainya.
See? Ya, puasa bukanlah semata-mata bagian dari rukun Islam tampaknya. Tapi sudah menjadi tradisi yang mendarah daging dari nenek moyang untuk menjadikan puasa itu terasa lebih spesial.
Pernyataan Menteri Agama saat sidang itsbat semakin menegaskan kalau penentuan awal puasa kali ini juga dipengaruhi oleh budaya masyarakat Indonesia, budaya mudik lebaran. Dengan didudukkannya Din Syamsudin sebagai petinggi di Kemenag membuat Al Washliyah atau NU dan Muhammadiyah terlihat harmonis. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang selalu mengalami khilafiyah dalam menentukan awal puasa dan awal lebaran.
Kembali ke topik utama. Apakah puasa anda didominasi oleh niat ibadah atau niat melestarikan budaya? Sulit memang menyeimbangkannya. Sulit jikalau hasrat duniawi menguasa kita. Tapi mudah kalau akhirat memang tujuan kita dalam menyambut dan mengarungi Ramadhan tahun 1436 H ini.
Meski tidak bisa menjalaninya secara sempurna, setidaknya jangan sampai Ramadhan kita berlalu begitu saja tanpa ada hal yang membekas. Jangan sampai ritual budaya mengalahkan ritual agama islam yang harusnya kita utamakan. Harmonisasi yang didengungkan oleh Kemenag janganlah sampai membuat kita mensejajarkan derajat ibadah dan budaya. Ibadah itu kaitannya dengan sang pencipta sementara budaya itu kaitannya dengan sesama manusia. Hablum minallah dan hablum minannas.
Semoga ibadah puasa kita mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya. Semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT. Jangan sampai gara-gara shopping kita tidak sholat. Jangan gara-gara mudik kita tidak puasa. Jangan gara-gara silaturahmi kita mencari alasan agar lalai dalam menunaikan ibadah wajib lainnya.
Semoga. Aamiin.
Open Comments
Close Comments
Posting Komentar untuk "Puasa dan Tanda Tanya?"
Komenlah dengan bijak
Curhat Cinta